Senin, 08 September 2008

Asuransi Pendidikan

Asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan memiliki karakteristik yang sama, yaitu sama-sama memilki fungsi proteksi dan sama-sama merupakan investasi yang pengambilannya disesuaikan dengan jadwal masuk sekolah anak.

Asuransi pendidikan berfungsi sebagai investasi dengan mengelola dan menginvestasikan sebagian premi yang Anda bayarkan. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi akan memberikan sejumlah dana dengan besaran jumlah dan waktu pembayaran yang sudah disepakati dalam polis.

Asuransi ini juga memberikan fungsi proteksi dengan menanggung resiko kematian atas Anda, yaitu menjanjikan sejumlah tertentu uang jika Anda mengalami kematian. Biasanya uang pertanggungan yang diberikan disesuaikan dengan biaya pendidikan anak yang sudah disepakati dalam polis. Polis menjadi bebas premi, ketersediaan dana pendidikan juga terjamin dan tetap berjalan. Anda juga dapat menambahkan rider yang memberikan manfaat bila terjadi resiko cacat total maupun sebagian, kecelakaan, atau penyakit kritis.


Beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika membeli asuransi pendidikan :
1. Yang menjadi tertanggung adalah orangtua, bukan anak, karena yang dilindungi adalah ketersediaan sejumlah uang untuk biaya pendidikan yang ditabung dari penghasilan orangtua. Jadi, apakah orangtua ada atau tidak, dana pendidikan harus tetap tersedia.

2. Yang menjadi target adalah ketersediaan dana pendidikan, bukan besarnya uang pertanggungan. Sebaiknya tentukan target mau sekolah ke mana dan berapa kebutuhan biayanya nanti dengan memperhitungkan inflasi. Percuma saja uang pertanggungan (santunan) tinggi, tetapi dana untuk sekolah tidak mencukupi. Kebutuhan dana sekolah merupakan kebutuhan riil, sementara santunan baru cair jika kondisinya memenuhi syarat, misalnya jika orangtua meninggal dunia.

3. Perhatikan juga tanggal jatuh tempo pembayaran dana pendidikan. Jangan sampai tanggal pembayaran jatuh setelah anak selesai sekolah.

4. Pastikan apabila orangtua terkena resiko meninggal atau cacat tetap, pembayaran premi otomatis dihentikan sedangkan semua manfaat dana pendidikan harus tetap dibayarkan sesuai jadwal jatuh tempo.

Tabungan Pendidikan

Tabungan pendidikan adalah produk tabungan dari bank yang memiliki karakteristik mirip dengan asuransi pendidikan. Dengan tabungan pendidikan, Anda menabung sejumlah uang tertentu secara rutin. Besarnya tabungan bulanan Anda dihitung dari target dana pendidikan yang akan Anda ambil nantinya. Untuk menjamin ketersediaan dana pendidikan nantinya, bank bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menjamin setoran Anda walaupun terjadi resiko kematian.

Berapa tabungan yang sebaiknya Anda sisihkan setiap bulannya akan bergantung dari berapa kebutuhan Anda di masa depan. Misalnya untuk dana pendidikan anak Anda, lakukan perhitungan berapa dana yang dibutuhkannya dan kapan akan dipakai. Selanjutnya, hitung kira-kira berapa yang harus ditabung. Lalu buatlah juga dana cadangan dalam tabungan Anda kira-kira 3 sampai 12 kali gaji Anda. Tidak usah memaksakan bahwa dana pendidikan dan dana cadangan itu harus terbentuk dengan segera. Sisihkan saja secara wajar sehingga tujuan menabung Anda tercapai, tanpa harus mengorbankan kehidupan Anda sekarang.

Bila terjadi resiko, maka ada bank yang hanya meneruskan tabungan yang Anda lakukan selama jangka waktu yang telah Anda tetapkan sebelumnya. Ada juga bank yang memberikan penggantian sampai 300 kali dari tabungan bulanan. Secara umum penggantian hanya terjadi bila Anda meninggal dunia. Karena jenisnya adalah tabungan, bukan asuransi, Anda tidak dapat menambahkan rider untuk memproteksi terjadinya resiko cacat total atau sebagian, kecelakaan atau penyakit kritis. Bila memang Anda memerlukan proteksi untuk resiko di atas, ada baiknya Anda memiliki asuransi yang memproteksi hal tersebut.

Tabungan Mandiri

Bila pilihan Anda adalah mempersiapkan dana pendidikan dengan menabung secara mandiri, maka sebaiknya Anda memperhatikan resiko-resiko yang mungkin terjadi yang dapat berdampak terhadap tidak tercapainya tujuan dana pendidikan yang diinginkan. Beberapa resiko yang sebaiknya diperhatikan, yaitu PHK, penyakit, kecelakaan, cacat tetap, bahkan meninggal dunia. Bisa juga Anda mempersiapkan dana pendidikan dalam bentuk investasi lain, tetapi pastikan yang memiliki tingkat likuiditas tinggi.

Bila Anda memilih tabungan mandiri, saat Anda terkena PHK misalnya, Anda bisa menghentikan terlebih dahulu tabungan untuk dana pendidikan hingga Anda kembali bekerja. Hal ini tidak dapat dilakukan bila Anda memilih asuransi atau tabungan pendidikan, dimana premi atau tabungan harus tetap dibayarkan sesuai polis atau perjanjian yang telah dibuat.

Namun, patut diingat, bila Anda menghentikan tabungan mandiri untuk dana pendidikan selama Anda tidak memiliki pekerjaan, akan mengakibatkan tidak tercapainya target dana pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, setelah kembali bekerja Anda harus memperbesar jumlah tabungan, sehingga dapat menutupi kekurangan akibat penundaan menabung karena PHK.

Beberapa perencana keuangan keluarga menyarankan, jika Anda menabung dana pendidikan secara mandiri, ada baiknya Anda mengambil asuransi jiwa yang memiliki uang pertanggungan sedemikian rupa, sehingga bila terjadi resiko kematian, maka pasangan atau ahli waris bisa mendapatkan Uang Pertanggungan dari perusahaan asuransi sesuai dengan kebutuhan.

Memang diperlukan perencanaan yang menyeluruh, untuk dapat melihat semua kebutuhan dana di masa depan dan kebutuhan proteksi untuk menjaga resiko yang mungkin terjadi. Karena kompleksnya sebuah perencanaan keuangan keluarga yang menyeluruh, maka Anda dapat meminta bantuan konsultasi dari para perencana keuangan keluarga yang ada. Dengan begitu Anda dapat melihat keuangan keluarga Anda dalam arti yang lebih luas, bukan hanya sebatas perencanaan dana pendidikan untuk anak-anak Anda.

Sumber : http://beingmom.org/

Related Post :



0 comments:

R